Untuk mengantisipasi kecurangan dalam Ujian Nasional (UN), naskah soal dibuat lima paket yang berbeda. Tujuannya untuk mencegah niat peserta ujian yang ingin bertindak tidak jujur atau bekerja sama. Anggota Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Mungin Eddy Wibowo mengatakan, dalam amplop paket soal tersebut juga sudah tersedia peta penempatan soal, sehingga dapat dipastikan setiap siswa mendapatkan soal yang berbeda. ”Pengawas harus membagikan soal sesuai dengan peta yang sudah dibagikan. Jadi, dalam peta tersebut sudah tercantum, siswa nomor sekian mendapatkan soal paket apa dan itu sudah disesuaikan sejak awal. Jadi, tidak bisa ditukar-tukar lagi,” kata Mungin, kemarin. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk mengantisipasi jika ada peserta yang berniat curang, seperti mencontek atau bekerja sama dengan peserta lain. Selain itu, mekanisme seperti itu dapat mempermudah pelacakan seandainya terdapat indikasi tindak kecurangan dalam pelaksanaan UN. ”Kalau ada yang curang, akan mudah terlacak siapa pengawasnya,” imbuhnya.
Kontrak Kejujuran Dia mengigatkan,
pengawas yang kedapatan melakukan kecurangan atau pelanggaran akan mendapat
sanksi. Pasalnya, sebelum menjalankan tugas, para pengawas telah menandatangani
kontrak kejujuran. Setiap pengawas wajib menandatangani kontrak kejujuran dalam
menjalankan tugas sesuai dengan SOP yang ada. Dengan cara itu diharapkan tidak
terjadi kecurangan. ”Jika terbukti melanggar dan curang akan mendapat sanksi.
Tentu sesuai dengan tingkat kecurangan yang dilakukan,” tegasnya. Dia
menjelaskan, mekanisme lima paket soal UN itu bukan sesuatu yang baru, karena
sudah diberlakukan pada pelaksanaan sebelumnya. Namun, dulu belum ada sistem
pemetaan pembagian soal. ”Yang membedakan sekarang tidak terdapat soal
cadangan. Selain itu, dulu pembagian dilakukan acak, sedangkan tahun ini
pembagian soal paket sudah ada petanya. Semoga efektif menutup peluang
kecurangan,” harap Mungin.
Wakil Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Bidang Pendidikan, Musliar Kasim berharap para siswa dapat
melaksanakan UN secara jujur. Diharapkan siswa percaya diri. ”Karena soal itu
ada lima macam (paket). Dalam satu ruang itu beda-beda. Siswa yang satu tidak
sama soalnya dengan siswa lain,” imbuh Musliar. (K32-37)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar